Sains dalam Al-Quran (Part 4)


Sains dalam Al-Quran (Part 4)


Para ahli angkasa diakhir abad 14 Hijriah telah mengirakan bahwa semua bintang itu atau sebagiannya memang dikitari planet yang sama dengan yang ada dalam tatasurya kita, tetapi mereka belum dapat memastikan semuanya karena mereka belum dapat melihat wujud nyata adanya planet-planet itu dengan teleskop yang mereka pakai.

7/10.
Dan sesungguhnya KAMI tempatkan kamu di Bumi ini dan KAMI jadikan untukmu alat-alat kehidupan, sedikit sekali yang kamu hargai.

12/4.
Ketiaka Yusuf berkata pada ayahnya: wahai ayahku, bahwa aku melihat (dalam mimpi) sebelas planet dan surya dan Bulan, aku lihat semuanya bersujud padaku.

37/6.
Bahwa KAMI menghiasi dunia itu dengan hiasan planet-planet.

55/10.
Dan Bumi ini KAMI tempatkan dia untuk manusia.

Bintang-bintang di angkasa raya tidak terhitungkan jumlahnya, malah dalam satu galaxy saja ada jutaan dan galaxy yang demikian itu jutaan pula banyaknya. Alquran tidak memberikan jumlah yang pasti tentang berapa banyak bintang di angkasa luas itu karena di samping tidak ada gunanya bagi manusia dalam kehidupan di dunia kini juga bintang-bintang lain itu tidak ada hubungannya dan tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan dalam tatasurya kita. Walaupun begitu sebagai bandingan, Alquran memberikan pemisalan bahwa bintang di angkasa itu sebanyak pohon di Bumi ini. Baik bintang maupun pohon sama-sama patuh pada hukum ALLAH. Keterangan ini termaktub pada ayat 55/6.

55/6.
Dan bintang begitupun pohon sama bersujud (patuh menurut hukum ALLAH).

Manusia tidak mengetahui betapa luasnya semesta raya ini karena memang mereka ketiadaan alat untuk menentukan, sama keadaanya dengan cara menghitung jumlah bintang. Dalam pada itu manusia Bumi mempunyai dua macam pendapat: di satu fihak disangkakan semesta ini tidak terbatas dengan istilah EXPANDING yaitu senantiasa meluas, dan ini didasarkan atas teori Eldwin Hubble. Di lain fihak disangkakan semesta raya ini mempunyai batas dengan istilah STATIC dalam daerah tertentu di mana jutaan galaxy bergerak melengkung 360 derajat. Hal ini didasarkan atas teori Relativity Einstein.

Dalam pada itu Alquran pada ayat 16/12 menerangkan bahwa semua bintang di angkasa itu bergerak menurut ketentuan ALLAH. Dan ayat 70/4 s/d 70/7 menjelaskan bahwa semesta itu berputar di sumbunya selama 50.000 tahun Qamariah. Kalau manusia ramai menganggap daerah itu sangat luas di mana jutaan milyar bintang bergerak pada satu jurusan dengan posisi masing-masingnya sangat berjauhan, tetapi oleh ALLAH hal demikian dekat saja dengan arti bahwa disemua bintang itu berlaku hukum ALLAH yang setiap saat dapat melihat, mendengar dan mengetahui setiap gerak yang berlaku.

16/12.
Dan DIA edarkan untukmu malam dan siang serta Surya dan Bulan. Dan bintang-bintang itu adalah benda-benda yang diedarkan dengan perintahNYA. Bahwa pada yang demikian itu ada pertanda-pertanda untuk kaum yang memikirkan.

70/4.
Naik malekat dan ruh kepadaNYA dalam hari (semesta yang berputar 360 derajat) yang menurut ketentuanNYA lima puluh ribu tahun.

70/5.
Maka tabahlah dengan ketabahan yang elok.

70/6.
Bahwa mereka melihatnya (daerah semesta ini) sangat jauh.

70/7.
Dan KAMI melihatnya dekat saja.

Satu hari di Bumi adalah 24 jam karena selama itu pula Bumi ini berputar di sumbunya 360 derajat. Satu hari tatasurya yaitu 1.000 tahun menurut ayat 22/47 karena selama itu pula planet yang terjauh dari surya beredar 360 derajat. Jika orang dapat mengetahui betapa kecepatan gerak planet terjauh itu dalam satu jam maka dapatlah diperhitungkan betapa luasnya daerah tatasurya kita ini. Begitu pula mengenai luas daerah semesta raya yang satu harinya selama 50.000 tahun itu. Hanya sayang sekali bahwa orang tidak dapat mengetahui bintang mana yang berindak selaku bintang terpinggir dari semesta yang luas itu dan tentunya juga tidak dapat mengetahui kecepatan geraknya. Alhasil, orang tidak akan dapat mengukur betapa luasnya daerah semesta tersebut.

22/47.
Dan mereka minta segerakan siksaan itu padahal ALLAH tidak akan merobah janjiNYA, dan
bahwa satu hari pada TUHANmu seperti seribu tahun dari apa yang kamu bilang.

Walaupun begitu, masih ada faedah yang mungkin diambil dari ketentuan kedua ayat suci di atas tadi yaitu dalam hal yang menyangkut dengan jam atau hari. Istilah ini menyimpulkan bahwa seluruh gerak bintang di angkasa itu menuju pada satu arah, PARALEL, dari barat ke timur melengkung 360 derajat dan berkelanjutan. Keadaannya sama dengan gerakmplanet dalam tatasurya kita, semuanya satu arah. Gerak melengkung 360 derajat berkelanjutan dinamakan hari. Itulah waktu yang di Bumi dibagi-bagi menjadi jam dan detik. Dari semua itu dapatlah dirumuskan bahwa Alquran mengajarkan teori PARALLELisme atas gerak benda angkasa.

2/147.
 Yang logis itu (datang) dari Tuhanmu, maka janganlah termasuk orang-orang yang ragu.

ERIE SUZAN - JANGAN BUANG WAKTU KU